Senin, 27 Januari 2020

11. TEATER BONEKA


  • Teater Boneka

       Kegiatan teater yang menggunakan benda/boneka yang merupakan representasi dari suatu karakter atau tokoh dalam cerita, misalnya wayang kulitwayang golekwayang potehicemen, dan wayang suket.






Teater Boneka
Teater Boneka


11. Contoh teater boneka yang cukup populer ialah pertujukan wayang kulit
Dalam pertunjukan wayang kulit, wayang dimainkan di belakang layar tipis dan sinar lampu menciptakan bayangan wayang di layar. Penonton wanita duduk di depan layar, menonton bayangan tersebut. Penonton pria duduk di belakang layar dan menonton wayang secara langsung.






TEATER WAYANG KULIT
TEATER WAYANG KULIT


Beralih ke luar negeri, pertujukan Boneka Bunraku dari Jepang mampu melakukan banyak sekali gerakan sehingga diperlukan tiga dalang untuk menggerakkannya. Dalang berpakaian hitam dan duduk persis di depan penonton. Dalang utama mengendalikan kepala dan lengan kanan. Para pencerita bernyanyi dan melantunkan kisahnya.

  • Teater Dramatik

       Kegiatan teater yang bersumber dari naskah tertulis, misalnya drama Kwek-Kwek (karya D. Djayakusuma) dan Romeo dan Juliet.






Teater Dramatik
Teater Dramatik



  • Drama Musikal







Drama Musikal
Drama Musikal

       Kegiatan teater yang menggabungkan cerita, gerak, dan musik, dengan dialog yang dinyanyikan. Bentuk drama musikal adalah operet dan kabaret, misalnya operet Laskar PelangiBawang Merah dan Bawang PutihAnde-Ande LumutSi Pitung, dan Sabai nan Aluih. Teater tradisi yang dapat dikategorikan ke dalam Drama Musikal adalah lenongketoprakludrukteater kubruk, dan langendrian.

Cerita dalam teater mengandung unsur konflik atau pertentangan antara dua pihak dan sebagai bentuk pembelajaran karakter, pertentangan selalu diakhiri dengan kemenangan pihak yang baik. Pesan atau moral cerita didapatkan melalui dialog para tokoh dan juga laku cerita yang terjadi. Tokoh cerita dalam teater sering pula disebut sebagai karakter dan secara mendasar atau konvensional karakter dalam teater dibedakan menjadi, protagonis (karakter yang bersifat baik dan membawa pesan kebaikan), antagonis (karakter yang bersifat jahat), dan tritagonis (karakter yang dimunculkan dalam cerita untuk membantu kelancaran jalannya cerita).

Untuk memahami karakter ini pemain bisa mempelajarinya dari dialog dan peran karakter tersebut dalam cerita. Selanjutnya, karakter dapat dilihat dari dimensi fisiknya seperti tinggi tubuh, usia, jenis kelamin dan cirri fisik yang lain. Dari dimensi kejiwaan dapat diketahui watak atau sifat karakter tersebut apakah sombong, baik hati, dermawan atau licik. Dari sisi status sosial dapat diketahui apakah karakter tersebut termasuk orang terpandang, pejabat, pegawai atau masyarakat biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20. PENTAS YANG BAIK

Kerja keras dalam melakukan latihan untuk mencapai hasil yang dinginkan Komunikatif dalam arti mampu menjalin komunikasi dengan seluruh...